Blog ASMAT SIAGIAN

Blog Asmat Siagian berisi tentang pribadi, hobby, keluarga, pandangan/pendapat juga tulisan-tulisan berbagai hal. Terutama tulisan-tulisan tentang adat istiadat Batak khususnya adat Sidippuan yang disajikan secara sederhana diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan.

Rabu, 30 Maret 2011

KEANGGOTAAN APAKI

Sesuai dengan nama Aliansi PNS Anti korupsi yang sudah seharusnya memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas. Niat membentuk aliansi ini tentu disamping sebagai gerakan moral tentu memiliki visi, misi dan tujuan yang mulia. Melihat dari hari ke hari minat untuk bergabung dalam aliansi cukup besar dan semakin beragam, perlu difikirkan langkah melindungi dan mengarahkan aliansi kepada jalan yang seharusnya ( on right track ).

Perkembangan semakin banyaknya orang yang bergabung dengan Aliansi yang notabenenya berasal dari Non PNS perlu pemikiran untuk membatasi atau membuat wadah yang anggotanya bisa dikontrol hanya dari kalangan PNS sesuai dengan format pembentukannya.

Sebagai simpatisan tentu saja tidak ada masalah, selama tidak memberi pengaruh yang akan dapat mengubah visi, misi dan tujuan. Mekanisme kontrol perlu diterapkan agar aliansi ini dapat berkembang dan tidak dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Seperti diketahui bersama "korupsi" sudah sangat mengakar dalam setiap sendi-sendi kehidupan dan memilki kekuatan yang sangat dasyat sehingga kalau ada yang anti tentu akan mendapat perlawanan dari para pelaku atau yang pro bahkan orang-orang yang merasa diuntungkan dengan kondisi yang serba korup.

PNS yang bergabung dalam Aliansi PNS Anti Korupsi hendaknya menyadari semua langkah dan sikap yang diambil sebagai Anti Korupsi akan memiliki konsekuensi dalam berbagai hal seperti rasa tidak senang atau permusuhan dari teman-teman yang diuntungkan atau masih melakukan perbuatan korupsi, atasan bahkan mohon maaf "teman-teman PNS pro prilaku korupsi".

Dalam satu instansi atau unit kerja biasanya sudah saling mengenal dan mengetahui fungsi dan kedudukan masing-masing. Keseharian bekerjasama, saling sapa, bahkan sudah terjalin rasa persaudaraan sangat sulit menyatakan bahwa kita tidak menyukai perbuatan dari teman sejawat. Padahal seharusnya sebagai yang bekerja dalam satu ruangan atau satu instansi sekian lama bahkan sampai puluhan tahun sebenarnya ditiap instansi itu sudah saling mengenal dan mengetahui tindakan dan perbuatan satu sama lain.

Seandainya terjadi korupsipun biasanya semua mengetahui atau paling tidak bisa menebak siapa pelaku dan modusnya karena setiap orang telah memiliki fungsi dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Jadi pilihan sesungguhnya ada pada kita, apakah kita mau berbuat, membiarkan perbuatan itu dilakukan oleh teman kita, kita bagian dari perbuatan itu, atau kita hanya diam saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Terkait dengan keanggotaan Aliansi PNS Anti Korupsi sudah seharusnya semuanya harus PNS, mohon maaf ..... selain PNS silahkan memberikan dukungan, masukan dan saran-sarannya tapi tetap bukan bagian dari Aliansi sebagai kumpulan para PNS yang menyatakan diri sebagai Anti Korupsi.

Senin, 28 Maret 2011

ALIANSI PNS ANTI KORUPSI

Perkenalan yang tanpa disengaja, rasa penasaran dan ingin pengetahui lebih dalam lagi membuat saya ingin menulis. Dengan menulis saya berharap ada tanggapan dan reaksi dari pembaca sehingga wadah ini lebih banyak yang akan saya ketahui terutama tentang kiprah aliansi PNS Anti Korupsi.

Setelah menonton di salah satu stasiun televise swasta dan langsung pada pagi harinya saya browser internet mencari apapun yang ada kaitannnya dengan aliansi ini, namun yang saya dapatkan hasilnya sangat minim. Aliansi di jejaring sosial Facebook dengan yang suka kurang lebih 2.165 orang (hari senin tanggal 28 Maret 2011) dan saya lihat blog penggagasnya serta di jejaring sosial lainnya seperti Twitter ada peningkatan sejak dimunculkan di TV.

Buktikan kalau masih banyak PNS yang jujur, bersih dan profesional. atau setidak2nya kita masih punya niat untuk bersih dan jujur (..ini fasilitas komunkasi untuk memprovokasi PNS untuk berupaya meminimalisir korupsi dan kolusi..). Inilah kata-kata yang tercantum di jejaring sosial Facebook. Kata-kata yang cukup sederhana namun memuat tantangan yang cukup berat untuk membuktikannya.

Dilihat dari judulnya seharusnya anggota Aliansi ini adalah PNS diseluruh nusantara yang jumlahnya kurang lebih mencapai 4-6 juta orang yang terdiri dari PNS Pusat, PNS Daerah, Guru / Dosen, Sipil TNI/Polri, PNS lembaga Negara seperti DPR/DPRD, Konsulat luar negeri dan lain sebagainya, angka 2.165 orang hanya sebagian kecil.

Jalur perjuangan memang bisa bermacam-macam bukan hanya sebatas aliansi atau mungkin ketertarikan terhadap aliansi ini yang belum muncul karena berbagai sebab. Atau hal ini juga dapat membuktikan terhadap kita, bahwa PNS memang sedikit sekali yang berniat bebas dari Korupsi dengan segala bentuknya.

Saya sudah berkerja selama 22 tahun sebagai pegawai dengan bidang tugas yang cukup beragam dan dipimpin berbagai tipe pemimpin selama ini memiliki sikap pesimis akan adanya pemberantasan korupsi di Negara yang kita cintai ini. Sikap ini bukan tanpa alas an karena setiap hari dapat melihat perilaku korup dan terkadang merasakan dampak dari korupsi.

Alasan-alasan sikap pesimis tersebut antara lain :

1. Sikap para elite politik atau pimpinan negeri ini yang tidak memiliki
kesungguhan untuk memberantas korupsi.
2. Perilaku korupsi sudah mengakar, bertunas, berdaun, beranting, bercabang,
beranak-pinak dihampir segenap kehidupan berbangsa ( sangat akut ya ....ih
seram)
3. Korupsi banyak menguntungkan berbagai pihak ( yang diuntungkan nggak perlu
tunjuk tangan udah tau sama tau )
4. Upaya pemberantasan korupsi hanya sebagai simbol dan kepentingan sesaat
bagi para petinggi negeri ini ( langkahnya besar dan ada, aksinya garang,
biayanya besar dan hasilnya pas-pasan kalau tidak tambah besar korupsinya.
5. Para pelaku umumnya dari kalangan birokrat dan pemegang kekuasaan lainnya
dan sektor swasta yang diuntungkan dengan kondisi ini.
6. Siapa sebenarnya yang benar-benar perduli terhadap kehidupan dan
penghidupan bangsa ini ?????????????

Banyak sekali alasan untuk bersikap pesimis namun sepesimis apapun harus ada yang melakukan usaha , itulah alasan saya ingin mengetahui tentang aliansi ini lebih jauh. Dengan harapan kalau memang masih ada yang anti korupsi, satukan langkah, bulatkan tekat untuk mencapai impian Indonesia bebas korupsi walaupun entah kapan.

Mari melangkah dan maju.

Rabu, 16 Maret 2011

ISTILAH DAN UNGKAPAN BATAK ANGKOLA

Dilihat dari segi Falsafah Dalihan Na Tolu, hubungan kekeluargaan Etnik Angkola dibagi kepada: 1. Mora, yaitu pihak keluarga pemberi boru. Mora ini mendapat posisi didahulukan, karena pihak Mora dalam hubungan kekeluargaan memiliki posisi yang sangat dihormati, di samping raja-raja maupun Pemangku Adat; 2. Kahanggi, yaitu keluarga yang mempunyai hajatan atau Horja adat, termasuk di dalamnya Suhut selaku Tuan Rumah; 3. Anak Boru, yaitu pihak keluarga pemberian Boru (pangalehenan Boru).

Di dalam pelaksanaan sesuatu pekerjaan adat, masing-masing unsur Dalihan Na Tolu tersebut masih mempunyai teman kelompok (sajuguan) seperti Mora dengan Mora ni Mora (biasa juga disebut Hula Dongan, Kahanggi/Suhut dengan Pareban (saudara/keluarga sepengambilan), dan Anak Boru bersama dengan Anak Borunya yaitu Pisang Raut yang sering juga disebut Piso Pangarit.

Berbagai istilah tutur dalam Adat Batak.
Angkola, yaitu:
(1) angkang/abang, (kakak laki2 atau kakak perempuan)
(2) iboto/ito, (saudara sedarah yang berlainan jenis kelamin)
(3) amang (ayah)
(4) inang (ibu)
(5) nantulang (istri saudara laki-laki dari ibu)
(6) tulang (saudara laki-laki dari ibu )
(7) ompung bayo,(kakek/nenek dari pihak ibu)
(8) ompung suhut," (kakek / nenek dari pihak ayah)
(9) uda ‘(adik laki-laki ayah),
(10) nanguda (istri uda)
(11) babere/bere (kemanakan / anak dari saudara perempuan dari pihak ayah / menantu)
(12) namboru (saudara perempuan dari ayah),
(13) amang boru (suami namboru),
(14) eda (ipar perempuan)
(15) tunggane,
(16) lae (panggilan laki laki terhadap ipar laki-laki),
(17) anak namboru, ( anak laki laki dari namboru)
(18) tulang poso, (anak dari saudara laki laki dari istri)
19) aya poso, (pangilan istri terhadap anak laki laki dari saudaranya laki laki)
(20) bujing (adik ibu)
(21) boru (anak perempuan),
(22) amang (anak laki-laki / atau ayah ),
(23) parumaen (istri anak laki-laki atau anak perempuan dari saudara laki-laki istri),
(24) ipar (saudara laki-laki istri),
(25) anggi (adik),
(26) pariban (sepengambilan),
(27) pahompu (cucu)
(28) amang tobang, (abang dari ayah ataupun panggilan untuk kakek ayah)
(29) inang tobang. (istri amang tobang)
Rajananmi atau Janami, ialah sebutan anakboru kepada moranya.
Na mora na toras, ialah kahanggi dari Raja pendiri huta/kampung.
Kahanggi hombar suhut, ialah mereka yang tulang mereka berpareban
Tulang, ialah saudara laki-laki ibu
Nantulang, ialah istri tulang.
Namboru, ialah saudara perempuan ayah.
Amangboru, ialah suami namboru.
Ipar, ialah sapaan seorang laki-laki kepada suami saudara perempuannya, atau ibotonya.
Tunggane/Lae, ialah sapaan seorang laki-laki kepada saudara laki-laki istrinya, atau ibotonya
Pareban, ialah sapaan seorang laki-laki kepada laki-laki lain yang istri mereka bersaudara atau seayah/seibu.
Ompung Bayo, ialah istri tunggane, atau lae.
Bayo, ialah istri dari adik kandung sendiri.
Babere, ialah anak laki-laki dari saudara perempuan, atau iboto.
Parumaen atau maen, ialah anak perempuan tunggane, atau lae.
Tulang na Poso, ialah anak laki-laki tunggane.
Pisang Raut, ialah boru dari saudara perempuan, atau iboto.
Rompak tutur, ialah anak laki-laki yang menikah dengan anak gadis dari anakborunya.
Babere Pisang Raut, ialah anak laki-laki dari anakborunya.
Pareban Pamore, ialah anak laki-laki dari kahanggi sepengambilan, atau hombar suhut.

babiat di harbangan, gompul di alaman.
Anak sipajoloon nara tu jolo.

Nilai Kehidupan (Ruhut-ruhut Ni Parngoluon)

somba marmora, manat markahanggi, elek maranak boru.

Mora adalah kelompok yang sangat dihormati. Dalam bahasa adat disebut “Dijujung do i tuana didege-dege tilakona”.

holong menjalahi domu dan domu menjalahi holong yang bermakna kasih sayang akan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dan sebaliknya, rasa persatuan dan kesatuan akan menumbuhkan kasih sayang.
Mago pahat mago kuhuran Di toru ni jabi-jabi
Mago adat tulus aturan Anggo dung mardomu tahi
"Ompunta naparjolomartungkot salagunde. Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi"

ingkon songon poting, lam marisi lam so marsoara:
Somba marhula-hula, manat mardongan tubu,
elek marboru. Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna, molo so Manat
mardongan tubu, natajom ma adopanna, jala
molo so elek marboru, andurabionma
tarusanna.
Habang binsusur martolutolu, Malo martutur padenggan ngolu.
Artinya: Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur Dalihan Na Tolu akan memperbaiki
penghidupan.
Habang sihurhur songgop tu bosar, Na so malo martutur ingkon maos hona osar.
Artinya: Kebodohan, kelalaian, dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur Dalihan Na Tolu akan membuat orang tergeser-geser. Maksud "tergeser-geser" ialah terpaksa berpindah- pindah tempat, karena tak disukai orang, akibatnya melarat.
molo naeng ho sanggap, manat ma ho mardongan tubu. Artinya, Jika kamu ingin menjadi orang terhormat, berhati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan dongan sabutuha (teman semarga).

Tubu simarimbalo dilambung simarhalosi. Tongka do siripe manjalo na so umboto mamalosi yang artinya, adalah pantang hanya tahu menerima dan tidak tahu membalas.
Dalihan Na Tolu yaitu, somba marmora, manta- manat markahanggi, elek maranak boru,

Partuturon adalah yang menentukan jarak jauhnya hubungan darah, kekeluargaan ataupun perkerabatan antara seseorang dengan yang lainnya atau antargolongan/kelompok masyarakat lainnya.

pamuro so mantat sior, parmahan so mantat batahi, si tiop dasing pamonoran, tu ginjang so ra mungkit-tu toru so ra monggal, gambaran dari satu pribadi pemimpin yang adil dan bijaksana.

Salak-salak Sibakkua
Dipangan sada mangido dua
lomlom kulitna lomlom batuna
Imada salak Sibakkua...

Disalin dari berbagai sumber ...........

Rabu, 02 Maret 2011