Tulisan dialog kenapa karya Gatot Nano Suyatno ketika membacanya sedikit membuat saya merinding dan sekaligus melihat suatu sisi kejujuran dari satu generasi yang sudah tidak merasa mampu lagi berbuat sesuatu untuk negeri tercinta. Disamping itu terlihat jelas kejelian membaca situasi yang terjadi dan memang sangat sulit disangkal bahwa itu merupakan realita yang menjadi derita ibu pertiwi yang sudah sarat beban akibat ulah para koruptor.
Silakan membaca dan menafsirkan ...semoga bermanfaat.
DIALOG KENAPA
oleh Gatot Nano Suyatno pada 02 Januari 2011 jam 9:12
Nano Suyatno
DIALOG KENAPA
ayah ; anakku maafkan generasi ayah
anak ; kenapa
ayah ; generasi ayah adalah barisan dan brigade pencuri negeri ini
( sepedih apapun aku harus berkata jujur padanya )
anak ; kenapa
ayah ; generasi koroptor penghisap darah rakyat
anak ; kenapa
ayah ; tolong simpan ini warisan kakekbuyutmu sebuah pusaka
tak teraba tak berbentuk tak berwujub bernama kejujuran
simpan jauh kedalam relung hatimu
anak ; kenapa
ayah ; ayah tidak ikuikutan merampok harta ibumu si pertiwi
hanya waktu yang ayah korupsi,
sebab ayahmu ini sering tidak masuk kantor tapi masuk kedalam keramain mencari sang sepi
anak ; kenapa
ayah ; hati tak lagi punya arti jika terhayut keramaian duniawi
anak ; kenapa
ayah ; duniawi hanyalah permainan fikiran kotor kita , kita tidak butuh apaapa sebab semua tersedia jika mata hati mampu membaca
anak ; kenapa
ayah ; surga neraka kita bawa setiap hari, sadri itu, jangan mencari surga atau neraka lagi yha
anak ; kenapa
ayah ; waktu terus beranjak meninggalkan pagi menghilang dijejak langkah sejarah, ayah tak kuat berteriak kebenaran, corong mulut para maling lebih besar anakku
anak ; kenapa
ayah ; dingeri ibumu bernama pertiwi kebohongan adalah reklame sarapan pagi penjabat negeri ini, makan siang telah terhidang aneka menu manipulasi ingkar janji makan malam sop rencana esok pagi rendang sakithati seporsi korupsi.
Anak ; kenapa
Ayah ; maaf jika ayah tak mengajarkanmu matematika kemunafikan, filsafat janji palsu, sejarah ingkar janji, ayah hanya mampu mengajarkan cinta kasih dan keikhlasan tanpa basabasi.
anak ; kenapa
ayah ; cintai ibumu sipertiwi, ayah takut ananda, ayah tirimu yang suka pamer dasi akan memperkosa dan menjualnya ke luarnegeri, ketengkulak sapi demokrasi, ketukang jahit liberalisme
anak ; kenapa
ayah ; cintai tiwul, papeda,pepes, umbi dan jagung, jangan produk instan yang setiap produknya mengandung sebutir peluru untuk saudaramu di Palestina.
Anak ; kenapa
Ayah ; tidak kenapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar