Blog ASMAT SIAGIAN

Blog Asmat Siagian berisi tentang pribadi, hobby, keluarga, pandangan/pendapat juga tulisan-tulisan berbagai hal. Terutama tulisan-tulisan tentang adat istiadat Batak khususnya adat Sidippuan yang disajikan secara sederhana diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan.

Selasa, 28 Desember 2010

UNEG-UNEG

Uneg-uneg
Setiap orang mempunyai perasaan yang tidak terungkapkan dengan jelas yang sering disebut uneg-uneg (grundelan, keluhan atau apapun persamaan dari kata uneg-uneg ini). Timbulnya uneg-uneg sering disebabkan rasa ketidak puasan terhadap satu atau beberapa hal dan keadaan. Uneg-uneg biasanya tidak dapat terdiskripsikan dengan baik, bahkan bisa juga motivasi timbulnya uneg-uneg juga berkaitan dengan situasi perasaan saat itu.

Uneg-Uneg
Setiap orang pernah bahkan sering kali memiliki uneg-uneg tentang berbagai hal. Seringkali uneg-uneg ini tidak dapat terdiskripsikan dengan baik karena pengaruh kondisi emosi ketika mengalami suatu hal yang tidak sesuai dengan harapan ataupun keinginan kita. Uneg-uneg juga bisa menyangkut hal-hal sepele seperti omongan orang lain, gurauan, situasi yang dialami sesaat dan macam-macam hal lain yang sering menimbulkan uneg-uneg, bahkan bisa juga menyangkut hal-hal yang harus dihadapi sehari-hari seperti jalanan yang selalu macet, berbagai tarif yang terus-menerus naik, susahnya mengurus sekolah anak atau apapun yang dihadapi setiap hari.

Uneg-uneg sebagai warga lingkungan RT, RW, Keluharan sampai menjadi Warga Kota setiap saat muncul. Rasa ketidakpuasan terhadap berbagai hal sudah lumrah karena memang tidak semua harus sesuai dengan keinginan kita. Namun apabila dipikirkan lebih dalam lagi timbulnya uneg-uneg ini juga disebabkan lingkungan masyarakat dan tata kehidupan yang serba kacau, amburadul dan kondisi serba ketidak jelasan. Berapa banyak uneg-uneg yang kita tumbuk setiap hari ?

Bangun pagi....sebagian dari kita mungkin sudah menyimpan ribuan uneg-uneg, mulai dari tingginya biaya rumah tangga, biaya sekolah anak, kondisi rumah bahkan memikirkan sulitnya sarana transportasi bagi semua anggota keluarga untuk memulai aktivitas masing-masing. Begitu keluar rumah sudah dihadapkan dengan kondisi jalan yang berlubang, becek dan bagi warga komplek perumahan mungkin begitu sebelnya menghadapi polisi tidur (penghalang jalan) yang tidak beraturan dan seenak pembuatnya sendiri. Dijalanan bagi yang hidup dikota akan dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas, sikap pengguna jalan yang seenaknya sendiri sehingga seringkali makian dan ocehan yang tidak pantaspun sering kali terdengan dijalanan.

Ditempat aktivitas...dikantor, sekolah, dipasar, dimanapun mungkin segudang uneg-unegpun akan muncul. Memang bagi sebagian orang uneg-uneg itu hanya sambil lalu saja, namun bagi sebagian lain bisa jadi menjadi beban fikiran dan perasaan bahkan bisa jadi menjadi beban seumur hidup.

Saat ini....seperti biasa menjelang awal tahun ajaran baru, sebagian besar memiliki uneg-uneg tentang sulitnya mencari sekolah, mahalnya biaya pendidikan, mahalnya harga perlengkapan sekolah sampai kepada sistem pendidikan yang terlihat rapih namun didalamnya ada aroma amburadul. Duh.......bagi sebagian orang tua bahkan mungkin anak didik itu sendiri sungguh menjadi sesuatu yang harus dijalani tanpa ada pilihan alternatif lain. Seiiring dengan tahun ajaran baru....berbagai layanan umum pun berencana atau berancang-ancang menaikkan berbagai tarif seperti listrik, air, gas, berbagai jenis pajak dan retribusi bahkan sampai pencabutan berbagai subsidi tanpa adanya perbaikan pelayanan. Masyarakat seolah-olah hanyalah konsumen yang harus menerima apapun yang sudah diputuskan oleh pengambil keputusan.

Mungkin .....bagi yang mengalami semua ini akan merasakan susahnya hidup di Negara yang konon katanya Gemah Rimah Lok Jinawi. Masihkah mereka merasakan arti kemerdekaan, kesejarteraan dan keadilan dalam hidup berbangsa dan bernegara ? atau kalau dihitung berapa besar bagian dari Rakyat negera ini yang setiap hari menghadapi kesulitan demi kesulitan hidup dengan segunung uneg-unegnya ? bahkan akan timbul pertanyaan : Siapa aja sih, sesungguhnya yang merasakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan Negara ini ?
Pertanyaan-pertanyaan inipun akan menimbulkan uneg-uneg baru.....makanya jangan dipikirin.......

Konon katanya pemerintah, wakil rakyat, dan berbagi tokoh masyarakat pun selalu mengklaim memikirkan dan berbuat untuk kesejahteraan Rakyat, akan tetapi keputusan yang diambil, kalau tidak selalu, mungkin, senantiasa hanya menyusahkan Rakyatnya.....apa yang salah ? Semuanya tidak ada yang salah, yang ada hanyalah masyarakat yang penurut yang biar diperlakukan bagaimanapun tetap diam dan menerima apa adanya atau pemerintah, wakil rakyat dan tokoh masyarakat yang cara berfikirnya selalu mencari kesempatan pada kepentingan pribadi dan kelompoknya sehingga tidak perduli lagi dengan berbagai keluhan atau uneg-uneg.

Bagaimana cara mengatasi uneg-uneg atau keluhan yang dari membukit sampai menggunung ? Setiap orang pasti punya caranya masing-masing ada yang melampiaskannya dijalanan, ada yang jadi teroris, bahkan berbagai tindak kejahatan dan bagi sebagian besar mungkin hanya bisa menerima tanpa berbuat apapun atau bahkan tidak memikirkannya sama sekali.

Seandainya semua jenis uneg-uneg sebagai warga negara dan warga masyarakat dikemukakan...bisa menjadi pemicu stress tingkat tinggi....jadi biarkanlah semua uneg-uneg berlalu setiap kali datang dan jangan mencoba memikirkannya.....hidup harus berjalan.
Bagi yang memiliki kesabaran hendaklah selalu meningkatkan kesabarannya dan menjalani semua kehidupan dengan apa adanya serta keikhlasan menjadi hidup ....menyingkirkan uneg-uneg setiap kali datang tanpa emosi....bagai sebatang pohon kayu lapuk yang diombang-ambingkan arus banjir bahkan sunami tidak pernah mengeluh dan tidak pernah protes....!!! Sayang manusia bukanlah kayu lapuk....mereka punya jiwa, perasaan dan akal fikiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar